untuk apa mereka lawan, benda yang bukan punya mereka,
semata-mata untuk ambil kesempatan, keatas kami semua,
tanpa mengenal nilai, budaya dan juga bangsa,
hati dipenuhi nafsu dan tamak haloba,
mungkin aku terlalu naif, untuk tidak memahami,
diriku diperbesarkan, dengan dengan budi dan nadi,
dibandingkan andika, yang petah berbahasa,
darah umpama raksa, sentiasa mencari mangsa
biarlah aku mengalah, tiada guna berentap,
walaupun tiap kali, hatiku kian tersentap,
jadi aku berdiam diri agar semuanya senyap,
sebelum semuanya disini terus menjadi lenyap...
nota: luahan hati yang spontan.
No comments:
Post a Comment